1. Jelaskan alasan perlunya etika profesi dalam bidang keteknikan ! Apa yang akan terjadi bilamana profesi keteknikan tanpa etika?
Jawab:
Etika profesi menyangkut dua hal yaitu pengertian dari etika dan profesi itu sendiri. Pertama. Etika merupakan atribut pembeda yang membedahkan manusia dengan makhluk yang lain. Manusia juga dikatakan sebagai makhluk yang memiliki derajat paling tinggi di dunia ini. Hal itu dikarenakan manusia memliki etika. Etika adalah kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak. Atau dapat dikatakan juga sebagai nilai mengenai benar salah yang dianut oleh masyarakat[1]. Dari pengertian itu, terlihat bahwa manusia merupakan manusia yang berakhlak. Selain itu, dalam kehidupan ini manusia harus bisa menilai mana yang salah dan mana yang benar.
Beralih ke profesi, dalam profesi menyangkut menyangkut dua unsur. Unsur pertama adalah keahlian dan unsur yang kedua adalah unsur panggilan. Sehingga, seorang yang memiliki profesi harus memadukan dalam dirinya kecakapan teknik yang diperlukan untuk menjalankan pekerjannya dan juga kematangan etik[2].
Dari pengertian etika dan profesi di atas dapat disimpulkan bahwa keduanya merupakan suatu sistem dalam menjalankan pekerjannya. Jadi, alasan perlunya erika profesi yang dihubungkan dengan bidang keteknikan dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menjalankan pekerjaan sesuai dengan keahlian, kejujuran, dan kematangan dalam menyelesaikan pekerjannya dalam konteks bidang teknik sesuai prosedur-prosedur yang telah ditentukan. Selain itu, penguasaan keahlian dalam bidang teknik saja tidak cukup untuk membuat seseorang menjadi profesional. Jadi, antara etika, profesi, dan bidangnya (teknik) harus menyatu agar sistem dari ketiganya dapat berjalan dengan lancar. Sehingga pekerjaan yang dilakukannya dapat meningkatkan produktivitas perusahaannya.
Hal yang akan terjadi bila profesi keteknikan tanpa etika adalah akan terjadi hal-hal atau dampak negatif yang sangat besar terhadap masyarakat sekitar. Contohnya adalah lumpur lapindo, limbah pabrik, produk berbahaya, dll. Itu merupakan beberapa contoh apabila profesi keteknikan tanpa adanya faktor etika yang mendukung. Jadi, etika profesi sangat dibutuhkan di segala bidang sebagai acuan dalam menjalankan pekerjaannya.
2. Beri contoh minimal tiga kasus pelanggaran etika profesi yang pernah terjadi di bidang profesi keteknikan ! Apa dampak yang ditimbulkan?
Jawab:
a. Lumpur Lapindo
Banjir Lumpur Panas Sidoarjo atau Lumpur Lapindo atau Lumpur Sidoarjo (Lusi), adalah peristiwa menyemburnya lumpur panas di lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc di Dusun Balongnongo Desa Renokenongo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, sejak tanggal 29 Mei 2006. Semburan lumpur panas selama beberapa bulan ini menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya, serta memengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur[3].
Penyebab terjadinya semburan lumpur lapindo ini dikarenakan salah terjadi pengeboran. Diperkirakan bahwa Lapindo, sejak awal merencanakan kegiatan pemboran ini dengan membuat prognosis pengeboran yang salah. Setelah kedalaman 9297 kaki, akhirnya mata bor menyentuh batu gamping. Lapindo mengira target formasi Kujung sudah tercapai, padahal mereka hanya menyentuh formasi Klitik. Batu gamping formasi Klitik sangat porous (bolong-bolong). Akibatnya lumpur yang digunakan untuk melawan lumpur formasi Pucangan hilang (masuk ke lubang di batu gamping formasi Klitik) atau circulation loss sehingga Lapindo kehilangan/kehabisan lumpur di permukaan[3].
Dari fakta di atas, terlihat bahwa kesalahan pengeboran terjadi karena tidak sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Kesalahan tersebut tentunya berhubungan dengan etika profesi dalam pekerjaannya. Apabila etika profesinya mampu berjalan dengan baik dan tidak menyalahi prosedur tersebut. Maka, kejadian tersebut takkan terjadi hingga kini.
b. Limbah pabrik
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik. Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water)[4].
Pabrik merupakan salah satu bangunan industri yang menghasilkan limbah atau lebih dikenal dengan limbah pabrik / industri. Dengan limbah tersebut, banyak dampak negatif yang harus ditanggung oleh masyarakat sekitar seperti sumur yang tercemar, makhluk hidup yang mati seperti ikan, dll. Apabila, sebuah pabrik memiliki etika profesi yang baik, maka pabrik itu harus mengolah limbahnya sendiri agar tidak berbahaya bagi masyarakat sekitarnya. Dari pernyataan terakhir, dapat disimpulkan bahwa etika profesi diperlukan sekali dalam proses produksi di pabrik.
c. Produk berbahaya
Produk merupakan salah satu kebutuhan yang ingin diperoleh masyarakat untuk kelangsungan hidupnya. Tentunya, dalam membuat suatu produk, produsen bertujuan untuk memuaskan pelanggan dengan cara produk yang dibuatnya dapat bermanfaat bagi konsumennya. Di sisi lain, justru banyak produk yang dihasilkan itu merugikan pelanggan karena memiliki dampak negatif atau berbahaya bagi konsumen. Contohnya adalah kasus baru-baru ini yaitu susu yang mengandung melamin yang berbahaya bagi konsumen. Contoh kasus tersebut jelas menyalahi etika profesi. Apabila produsen susu tersebut memiliki etika profesi, maka produk berbahaya tersebut tidak akan muncul di pasaran. Jadi, etika profesi itu dibutuhkan di segala bidang.
3. Dalam sebuah laboratorium riset dengan 50 orang peneliti telah terjadi kebocoran yang menyebabkan terinfeksinya para pekerja oleh bakteri mematikan. Dalam waktu singkat telah jatuh 10 korban jiwa. Untuk menghambat penyebaran bakteri yang belum ditemukan obat penangkalnya, dilakukan isolasi terhadap fasilitas tersebut. Namun demikian, potensi ancaman kematian masih menghantui 100 ribu penduduk kota tersebut. Satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran penyakit tersebut adalah dengan membumihanguskan instalasi riset tersebut dengan bom, yang akan meluluhlantakkan fasilitas tersebut termasuk para peneliti di dalamnya. Jelaskan bagaimana cara menyelesaikan dilemma moral tersebut menurut faham:
a. Kantianisme
Paham kantianisme adalah paham yang menyatakan keadaan tidak perduli terhadap keputusan yang diambil. Paham ini menjelaskan bahwa bila memang harus dilakukan sebuah tindakan, maka tindakan itu dilakukan tanpa memperhatikan kepentingan orang lain[5].
Dari pernyataan di atas tersirat pernyataan “tanpa memperhatikan orang lain”. Hal ini jelas bahwa tindakan yang dilakukan menguntungkan dirinya sendiri tanpa perduli terhadap kepentingan orang lain. Bila dihubungkan dengan kasus di atas, maka tindakan yang harus dilakukan adalah tanpa habis pikir membumihanguskan instalasi riset tersebut dengan bom, yang akan meluluhlantakkan fasilitas tersebut termasuk para peneliti di dalamnya.
b. Utilitarianisme
Pengertian paham utilitarianisme adalah paham yang mengajarkan bahwa yang baik adalah yang membawa manfaat bagi orang banyak. Kelebihan dari paham ini adalah paham yang tidak bersifat egois melainkan paham yang bersifat universal[5]. Maksud dari paham ini adalah tindakan yang diambil membawa kebaikan atau manfaat bagi banyak orang atau sifatnya itu universal atau menyeluruh bagi setiap orang. Atau dapat dikatakan juga, satu orang yang bernyawa itu sangat penting dan layak untuk mempertahankan hidupnya.
Dari pengertian di atas tersirat pernyataan “membawa manfaat bagi orang banyak”. Manfaat yang terjadi bila dihubungkan dengan kasus yang terjadi di atas adalah semua makhluk hidup berhak untuk hidup. Jadi, tindakan yang harus dilakukan adalah menyelamatkan seluruh peneliti yang ada di dalam laboratorium dan korban jiwa. Setelah semua orang diselamatkan, tindakan lainnya adalah membumihanguskan laboratorium tersebut untuk menghentikan penyebaran penyakit tersebut. Dengan begitu, semua manusia dapat terselamatkan dengan penyebaran penyakit yang telah dihentikan.
Daftar Pustaka
[1]http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:yfTVTgbHZi0J:4ies.wordpress.com/about/+3+kasus+pelanggaran+etika+profesi+dalam+bidang+teknik&cd=19&hl=id&ct=clnk&gl=id&source=www.google.co.id
[2] http://obyramadhani.wordpress.com/2010/02/26/bab-2-pengertian-profesi-dan-profesionalisme/
[3] http://id.wikipedia.org/wiki/Banjir_lumpur_panas_Sidoarjo
[4] http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah
[5] http://halima1809.blogspot.com/
Minggu, 20 Februari 2011
Langganan:
Postingan (Atom)